Handphone,Sains,Humor And Manymore (25 Des 2013 )

Coretan Dinding

To The Point
Masuk pembahasan, kurang paham "SILAHKAN TANYA"
About Me
Salam Persahabatan Untuk Teman Semua. "Keep" Spirit .

30/04/2014

STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (SPBM)
Disusun dalam rangka perkuliahan Dosen :
        Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd
Nama Kelompok  :
1.     Oetari Listiani (A1G012030)
2.     Yolanda Tirta Sari (A1G012032)
3.     M. Asip (A1G012040)
Kelas/Semester     : 2A
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan rahmat serta kasih sayang-Nya telah memberi kesempatan dan kemudahan kepada kami dalam mewujudkan sebuah makalah strategi pembelajaran yang membahas mengenai Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM).
Makalah ini di harapkan dapat bermanfaat dan di gunakan oleh kita semua, terkait dengan materi strategi pembelajaran.
Adapun materi yang kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah, konsep-konsep serta karakteristik SPBM, dan Hakikat masalah yang ada di dalam SPBM, serta bagaimana tahapan-tahapan SPBM dan apa keunggulan serta kelemahan SPBM itu sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan mempunyai banyak sekali kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mohon  agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb.                                
                                                          Bengkulu, 17 Maret 2013
                                                                                    Tim penulis
DAFTAR ISI
                                                                                                Halaman
Halaman judul .................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................. 3
Bab 1 Pendahuluan
1.1.         Latar Belakang........................................................................... 4
1.2.         Rumusan Masalah ................................................................. ... 4
1.3.         Tujuan Pembahasan ..............................................................     4
1.4.         Manfaat Pembahasan ............................................................     5
Bab 2 Pembahasan
2.1.     Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.............      6
2.2.     Konsep Dasar dan KrakteristiK SPBM................................      6-7
2.3.     Hakikat masalah dalam SPBM.............................................      7-8
2.4.    Tahapan-tahapan SPBM.......................................................      8-10
2.5.     Keunggulan dan Kelemahan SPBM .....................................      10-11
Bab 3 Penutup
3.1.     Kesimpulan ..........................................................................      12
3.2.     Saran ....................................................................................      12
Daftar Pustaka ................................................................................      13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang
Dalam penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang hrus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
            Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang kompleks. Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran.
1.2.        Rumusan Masalah
1.      Apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah ?
2.      Bagaimana konsep dasar dan karakteristik strategi pembelajaran berbasis masalah ?
3.      Apa hakikat masalah yang ada dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ?
4.      Bagaimana tahapan-tahapan strategi pembelajaran berbasis masalah ?
5.      Apa keunggulan dan kelemahan strategi pembelajran berbasis masalah ?
1.3.        Tujuan Pembahasan
Dalam rangka proses pembelajaran tentu kita sebagai seorang pendidik harus mengetahui strategi pembelajaran seperti apa yang cocok diterapkan dalam prses pembelajaran. Dalam hal ini setelah membahas strategi pembelajaran berbasis masalah ini kita dapat memahami strategi pembelajaran berbasis masalah itu seperti apa, dalam kondisi seperti apa strategi ini cocok diterapkan, dan bagaimana konsep dasar serta karakteristik strategi pembelajaran masalah ini. Selain itu juga kita dapat memahami tahapan-tahapan untuk melaksanakan strategi pembelajaran berbasis masalah serta dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah ini, agar dalam prose pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.
1.6.  Manfaat Pembahasan
Dari mempelajari hal-hal yang ada dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini kita dapat mengetahui bahwa, dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, dan diilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang kompleks, serta di lihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan meningkatkan keefektifan proses pembelajaran yang dilaksanakan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dalam pelaksanaannya, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang hrus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar anatara individu dengan lingkungannya.
Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang komplek, dari mulai masalah pribadi sampai kepada masalah keluarga, masalah sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada masalah dunia. SPBM inilah diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya manakala siswamenghadapi masalah, walaupun masalah itu dianngap spele, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik. Tidak sedikit siswa yang mengambil jalan pintas, misalnya dengan mengkonsumsi obat-obat terlarang atau bahkan bunuh diri hanya gara-gara ia tidak sanggup menyelesaikan masalah.
2.2.   Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM
SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada prose penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama SPBM, yaitu :
1.      SPBM merupakan merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
2.      Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3.      Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah prose berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu. Sedangkan empiris artinya prose penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Untuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan.
Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan jika :
1.      Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
2.      Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif.
3.      ,anakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.
4.      Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
5.      Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).
2.3.   Hakikat Masalah dalam SPBM
          Perbedaan antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dengan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) meliputi : pada jenis masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Masalah dalam SPI adalah masalah yang bersifat tertutup. Artinya, jawaban dari semua masalah sudah itu sudah pasti, oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya guru sudah mengetahui dan memahaminya, namun guru secara tidak langsung menyampaikannya kepada siswa. Dalam SPI tugas guru pada dasarnya adalah menggiring siswa  melalui proses tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti. Tujuan yang ingin di capai oleh SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tantang jawaban dari suatu masalah.
Sedangkan Masalah dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai oleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapka, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, kerisauan, atau kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan juga dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai kurikulum yang berlaku.
Kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM adalah :
1.      Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman, video, dan yang lainnya.
2.      Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
3.      Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya.
4.      Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5.      Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.
2.4.   Tahapan-tahapan SPBM
          John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
1.      Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
2.      Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3.      Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4.      Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5.      Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
6.      Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
David Johnson & Johnson mengemukakan ada 5 langkah SPBM melalui kegiatan kelompok, yaitu :
1.      Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk dipecahkan.
2.      Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghamba yang diperkirakan.
3.      Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswadidorong untuk berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan.
4.      Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
5.      Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah evaluasi tehadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.
Sesuai dengan tujuan SPBM, yaitu untuk menumbuhkan sikap ilmiah dari beberapa bentuk SPBM yang dikemukakan para ahli, maka secara umum SPBM dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
1.      Menyadari masalah.
Implementasi SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya maslah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada tahap ini siswa dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas dikaji baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil atau bahkan individual.
2.      Merumuskan masalah.
Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari dari kesenjangan, selanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas dikaji. Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa saja yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
3.      Merumuskan hipotesis.
Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir deduktif dan induktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak boleh ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkandari siswa dalam tahapan ini adalah siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
4.      Mengumpulkan data.
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian masalah sesuai hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses berimajinasi akan tetapi proses yang di dasarkan pada pengalaman. Oleh karena itu, dalam tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
5.      Menguji hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan dalam menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu diharapkan juga siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6.      Menentukan pilihan penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses SPBM. Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.
2.5.   Keunggulan dan Kelemahan SPBM          
          SPBM memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
1)      Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
2)      Pemecahan masalah (peoblem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa.
3)      Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4)      Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5)      Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6)      Melalui Pemecahan masalah (problem solving) bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari gur atau dari buku-buku saja.
7)      Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan da disukai siswa.
8)      Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9)      Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10)  Pemecahan masalah ( problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendididkan formal telah berakhir.
Disamping keunggulan, SPBM juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputii:
1)      Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2)      Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3)      Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.
BAB 3
PENUTUP
3.1.        Kesimpulan
SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada prose penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. 3 ciri utama SPBM, yaitu : SPBM merupakan merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran , Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
secara umum SPBM dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu: Menyadari masalah, Merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, menentukan pilihan penyelesaian masalah. Selain itu juga strategi pembelajaran berbasis masalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, disini peran guru sangat diperlukan untuk bisa menciptakan suasan belajar yang efektif.
3.2.         Saran
Sebagai calon tenaga pendidik kita seharusnya mengerti dan memahami cara dan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didiknya dalam proses belajar dan mengajar, sehingga kita mengetahui dan memahami pula strategi apa yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran, guna untuk menciptak proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk anak didik, karena berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran bukan hanya dinilai dari hasil evaluasi tetapi juga dalam proses pembelajaran.
                                          
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
www. Wikipedia.com
Kategori:




Kelihatannya pekerjaan kecil banyak diremehkan,tapi mari coba kita hitung dan kalkulasikan berapa pendapatan yang bisa diperoleh dari usaha kesil ini.

Siapa di antara pembaca Blog Ini yang hobi membersihkan kakus? Mungkin sedikit/nihil yang punya kegemaran bersih-bersihin WC dan kakus. Tapi bagi orang yang memang mengerti dunia perKAKUSan, sedikitnya peminat yang bermain di bisnis ini ternyata menjadi peluang emas yang sayang kalau dilewatkan. Di Batam ada seorang “pakar” kakus yang mengerti dan mengetahui cara bagaimana membuat WC yang tersumbat kembali lancar. Sekali benerin WC/kakus di rumah, dia dibayar 150 ribu rupiah. Uniknya dalam sehari dia mendapat order 8 sampai 15 kali membetulkan kakus yang tersumbat. Artinya, dalam sehari jika dipukul rata mendapat 10 order, maka omset yang diperoleh dalam sehari adalah 1,5 juta rupiah. Sebulan ia bisa mengumpulkan rata-rata 40 juta rupiah! Bayangkan, keterampilan yang tidak dilirik oleh banyak orang ini ternyata menghasilkan jutaan rupiah bagi yang serius menekuninya! Ini adalah bisnis kecil yang menguntungkan.
Banyak sekali bisnis besar yang lahir dari bisnis rumahan. Biasanya bisnis recehan atau rumahan adalah bisnis kecil yang umum dijalankan orang. Contohnya bisnis siomay, batagor, pisang goreng, asesoris wanita, sarung handphone, jahe sachet, tahu sumedang, dan lainnya. Maka untuk membedakan dari pemain lain yang sudah membludak, seorang pelaku jenis usaha kecil perlu membuat apa yang kita sebut sebagai ’konsep’. Sekali lagi, untuk membedakan produk kita dari pemain lain, maka perlu membuat KONSEP!
Apa itu KONSEP? Secara sederhana dan tidak pakai kamus bahasa Indonesia, konsep diartikan sebagai cara kita menyajikan produk yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Bagaimana cara tukang siomay menawarkan dagangannya? Ya dengan naik sepeda keliling kompleks, dengan membawa panci dan kalau ada modal sedikit dipakai buat beli ’klakson’ berupa terompet supaya orang-orang sadar bahwa tukang siomay lewat. Nah, sekarang coba lihat berapa banyak tukang siomay yang melakukan hal yang sama? Jawabannya: banyak sekali!
Tukang-tukang siomay yang seperti itu adalah tukang siomay yang tidak punya konsep. Ia menjajakan dan menawarkan produknya sama dengan tukang siomay lain yang terlebih dahulu sudah berjualan. Jadi apa bedanya? Mungkin rasa. Tapi kalau rasanya sama saja, apa istimewanya?
Sekarang kita coba lihat Sriyono alias Pak Yono. Ia berjualan siomay dengan cara yang unik: mengecat sepeda dan pancinya dengan warna pink! Tidak hanya itu, ia sendiri mengenakan kaos pink, celana pink, topi pink, jam pink bahkan menaruh boneka Teddy Bear berwarna pink di keranjang sepedanya!
Di Jalan Gandaria, Jakarta Selatan, tidak ada satu pun yang tahu nama Sriyono. Tapi kalau menyebut Siomay Pink, dari mulai anak-anak, tukang ojek, sopir bemo, satpam, mengenalnya. Keunikan konsepnya ini membuat omset Siomay Pink mampu membukukan omset 200 ribu hingga 1 juta rupiah per hari. Bisa kita bayangkan andaikata Sriyono menjual siomay dengan cara yang biasa-biasa saja, tentu hasilnya pun biasa-biasa saja. Konsep yang jelas membuat siomay pink ini dikenal luas oleh masyarakat.
 
Bila Anda berbisnis makanan di pinggir jalan, di mana persaingan sudah sedemikian banyak, maka caranya adalah bermainlah di konsep. Anda bisa menyulap gerai makanan Anda dengan warna tertentu seperti warna pink, merah, hijau, biru atau lainnya. Bahkan bisa juga menyesuaikan antara nama dengan warna. Misalnya Blue Big Baker (tukang roti keliling dengan mem-BIRU-kan atribut dan gerobaknya, syukur-syukur kalau tukang rotinya berbadan gempal), Red Hot Fried Chicken (ayam goreng yang boothnya dicat merah menyala dan “galak”), The Pinky Dogers (jualan es Doger yang warnanya dimerahjambukan semua) dan sebagainya. Intinya adalah bagaimana warna bisa membantu memperkuat konsep produk Anda sehingga tampil berbeda dengan produk sejenis lainnya. Bisnisnya sama, produknya sama, tapi KONSEP telah menciptakan peluang usaha baru.
Selain warna, ciri khas penjualnya pun bisa dijadikan konsep juga. Di sebuah kantor di Tangerang, ada kantin yang namanya Kantin Bu Gendut. Dan pemiliknya memang ibu-ibu berbadan gempal. Di pinggir-pinggir jalan juga sering kita lihat seperti Sate Bang Kumis yang sudah pasti tukang satenya berkumis. Sayangnya, konsep seperti ini banyak yang pakai. Lalu bagaimana cara menyiasatinya? Gunakan KONSEP TERBALIK! Bila Anda berambut gondrong dan berjualan sate, buatlah nama produk Anda menjadi Sate Ayam Bang Botak. Bila Anda bertubuh gemuk dan berjualan nasi pecel, buatlah merek Nasi Pecel Si Ceking. Bila Anda bertubuh jangkung dan berjualan nasi goreng, bikinlah namanya menjadi Nasi Goreng Seafood Si Cebol. Kalau kebetulan Anda wanita lembut nan ramah yang buka warteg, buatlah nama warteg Anda menjadi Macho Man Warteg dengan menampilkan foto-foto laki-laki sangar, meski penjualnya jauh dari kesan itu. Semua konsep ini adalah untuk membuat produk Anda mudah dikenal orang dan jauh dari kesan pasaran.
Selain warna dan fisik pemiliknya, waktu juga bisa dijadikan konsep. Misalnya Anda mau membuat kantin di kantor, buatlah konsep era 80an dengan menampilkan poster-poster penyanyi top di era tersebut, menayangkan film tahun 80an melalui DVD (bila Anda menyediakan fasilitas TV), menyediakan majalah-majalah lama tahun 80an di dalamnya, bahkan kalau perlu pakailah pakaian yang jadi tren di zaman itu. Tidak lupa, putarkan musik-musik yang in pada tahun-tahun tersebut.
Kota atau budaya juga bisa dijadikan konsep. Misalnya Anda mau membuka jasa tukang cukur dengan tema Jawa. Isi perabot di dalam barbershop Anda berbau Jawa, mulai dari pakaian pencukur, kain untuk menutup pelanggan, ornamen, sisir yang berdesain batik, background lagu, bahkan kalau perlu si pelanggan dikasih suvenir berupa wayang mini! Naikkan saja harganya, meski sebenarnya pelayanan Anda standart-standart saja. Tapi orang rela bayar lebih untuk pengalaman/sensasi yang ia dapatkan dari suatu tempat.
Ras dan suku adalah cara lain untuk membuat konsep yang unik. Kalau Anda mau menambah sedikit usaha, Anda bisa melatih orang bule laki-laki dan perempuan untuk berbahasa daerah (misalnya Padang) yang nantinya akan menjadi pelayan di rumah makan Padang yang Anda miliki. Tidak perlu setiap hari, cukup hari-hari tertentu saja, misalnya hari Sabtu. Insya Allah bisa menambah ramai pengunjung. Namanya juga pilih yang unik: Restoran Padang Onde Mande Saturday.
Konsep banyak ditemukan dari hal-hal lainnya selain yang sudah kita bahas di atas. Kita bisa membuat konsep dari jender (pernah dengar salon MOZ5? Salon khusus tidak saja buat wanita, tapi lebih khusus lagi buat wanita muslimah), ruang (misalnya bikin restoran bundar yang bentuk layout sampai kursinya pun berbentuk bundar), sains (Porbess pernah menelusuri sebuah area tempat jualan fashion remaja di sebuah mal yang menampilkan dan bernuansa nama-nama planet di tata surya), ibadah umat beragama (seperti toko khusus yang jualan oleh-oleh haji), buah-buahan (seperti Rumah Strawberry di Bandung), makanan (Rumah Sosis di Bandung juga), hewan (Taman Kupu-Kupu juga di Bandung), dan sebagainya. Intinya, buatlah konsep untuk membedakan antara usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
Jadi, produk sederhana bisa dijadikan peluang bisnis, asalkan ada sesuatu yang membedakannya: KONSEP.
bagaimana?
masih mau menjadi karyawan atau jadi pengusaha?
salam hangat dan salam kenal

20/04/2014




M4A1 :
Jika anda sudah berpangkat Mayor
1.Specialist Trooper
2.Assail Commander(Jangan gunakan title baret karena terlalu banyak efek samping)
3.Infiltrator Commander
Kelemahan & Kelebihan Scoope M4A1
+ :Lebih akurat
- :Mengurangi movingspeed / kelincahan

Sifat M4A1:
1.Peluru mengarah ke atas berbentuk T
2.Berat

SSG 69:
Cara:
1.Jika anda ingin menembak kepala musuh dengan cara brondong tanpa scoope letakan croshair di paha lawan.
2.Jika anda ingin menembak badan musuh dengan cara brondong tanpa scoope letakan croshair di lantai,Tetapi saya rekomendasikan untuk hit badan karena M4A1 tidak seakurat MP7 & KRIS jika di brondong.
3.Jangan pernah lakukan brondong saat scoope!
4.Tahanlah mouse saat melakukan burst jangan sampai goyang!

REKOMENDASI
1.Jika jarak dekat incarlah kepala musuh
2.Jika jarak jauh incarlah badan musuh
3.Jagalah jarak utamakan jarak jauh karena assault lemah dalam jarak dekat

P90.ext:
title yg diambil ada 2 macam, buat "Spray-Damage" sama "Spray Headshot".
yg "Spray Damage", title yg diambil adalah :
- Wep. Reaction 3+ (Range Damage -2)
- Range Damage 3+(Fire Speed -2)
- First Shot 1+ / 2+ (Akurasi -1)

Kalkulasi title :
- Wep. Reaction +3
- Range Damage +1
- First Shot +1/+2
- Fire Speed -2
- Akurasi -1

Keterangan dari title diatas adalah :
"Weapon Reaction dipake untuk memperkecil jarak jatuh pelor tiap tembakan. Jadi selama "red dot"nya kearah badan musuh, tinggal tembak aja, 85% pasti kena.

Range Damage:
diambil untuk menyeimbangkan Range Damage yg berkurang karena penggunaan title Weapon Reaction (Range Damage masih dapet +1). jadi damage yg ada masih jauh lebih bagus drpd tidak memakai title ini sama skali.

First Shot:
dipake tuk menimbulkan critical damage, dimana akan memudahkan P90 user dalam membantai target, sebab Akurasi P90 tidak akan berkurang jauh walaupun kita telah memakai First Shot +2 keatas.
Walaupun Fire speed berkurang, P90 ngga akan mengalami penurunan daya sembur pelor secara kentara. jadi, P90 ttp bisa disembur secara cepat dan efektik dalam menghajar sasaran.


Untuk pengguna "Spray Headshot" ini tips title yg dipake :
- Wep. Reaction 3+ (Range Damage -2)
- Range Damage 3+ (Fire Speed -2)
- Akurasi +2 / +3 (Moving Speed -2 / -3)

Kalkulasi title yg dipakai :
- Wep. Reaction +3
- Range Damage +1
- Akurasi +2 / +3
- Moving Speed -2 / -3
- Fire Speed -2

Keterangan tuk title diatas :
"Wep reaction dan range damage punya penjelasan yg kurang lebih sama dng tipe Spray Damage".

Akurasi:
diambil tuk membantu menstabilkan goyangan red-dot maupun crosshair saat menembak, jadi crosshair/red-dotnya bisa lebih anteng ditengah layar drpd tidak menggunakan title ini sama skali.

moving speed akan berkurang, dan ini benar2 berasa sekali. Jadi sebaiknya tipe Spray Headshot tidak membawanya tuk maju ataupun bermain kucing dan tikus, kecuali anda telah menguasai headshot mastery Big Grin lebih cocok dipakai tuk point defense, alias mantek dan jadi support fire bagi tema team yg mau rush.

Fire speed -2, memiliki kelebihan yg lain tuk tipe pengincar kepala, sebab fire speed yg lebih lambat akan menetralkan recoil senjata saat ditembakkan, jadi akan lebih stabil recoilnya sebab senjata ditembakkan seolah2 dng "slow motion" dan membantu skali tuk lebih tepat mengarahkan kearah kepala."

G36C:
Tipe pengguna G36C dibagi 3, yaitu "Point Defense", "Headshooters", dan "Rusher".

Tipe "Point Defense" lebih bagus menggunakan title :
- Wep. Reaction 2+ (Range Damage -1)
- Range Damage 3+ (Fire Speed -2)
- First Shot 1+

Kalkulasi penggunaan title diatas :
- Wep. Reaction +2
- Range Damage +2
- First Shot +1
- Fire Speed -2

keterangan title yg diambil :
"Wep. Reaction dan Range Damage punya penjelasan yg sama seperti pada umumnya"

First Shot:
digunakan tuk menimbulkan damage kritikal thd musuh, sebab kalau anda bertemu dng musuh menggunakan Helm IM, akan lebih mampu menjebol drpd tidak memakai First Shot sama skali. Mengincar headshot atau tidak, itu semua tergantung anda. Sebab tipe "Point Defense" bisa digunakan tuk Headshot ataupun Damaging."

Tipe "Headshooter" lebih bagus memakai :
- Wep. Reaction 3+ (Range Damage -2)
- Range Damage 3+ (Fire Speed -2)
- Akurasi +2 / +3 (Moving Speed -2 / -3)

Kalkulasi title yg dipakai :
- Wep. Reaction +3
- Range Damage +1
- Akurasi +2 / +3
- Moving Speed -2 / -3
- Fire Speed -2

Keterangan tuk tipe "Headshooter" :
"ya, tipe ini sangat mirip dng pengguna P90 Headshooter, sebab karakteristik G36 dan P90 tidak berbeda jauh secara keefektifannya. hanya tuk urusan moving speed saja G36 kalah dibanding P90.".

MP7:
buat yang maen MP7 tipe HeadShoter..
tittlenya :
1.Rowdy Beast : menambahkan weapon reaction lv.4/menambah damage yang berguna untuk menghancurkan kepala hanya dengan 1 pluru . .
2.Shooting Star : menambah akurasi lv 4 yang gunanya agar serangan senjatamu tepat mengenai apa yang kamu bidik.
3.Specialist trooper : menambah moving agility lv 2 yang SANGAT dibutuhkan oleh para Headshooters karena tanpa tittle ini trooper dapat "berjoget"/bergerak kanan kiri dengan lincah .

AK SOPMOD:
Ada 3 tipe yg bisa dikembangan untuk senjta AK SOPMOD.
1. Headshooter = Attack 65% Def 60% (Success Rate)
2. Rusher = Attack 90% Def 20% (Success Rate)
3. Stopper = Attack 50% Def 85& (Success Rate)

Headshooter :
Title yang digunakan :
Weapon Reaction, Akurasi, Moving Speed
Karena headshooter memerlukan keakuratan, maka dipilihlah 3 title itu. Weapon reaction berguna untuk mengurangi recoil, akurasi untuk keakuratan, dan moving speed buat kenyamanan crosshair.
Bisa digunakan untuk menyerang dan bertahan karena keahliannya Headshoot alias 1hit 1kill, tapi cenderung menyerang.

Rusher :
Title yang digunakan :
Moving Agility, Jump Ability, Range Damage
Ini tipe favorit , moving dan jump agi untuk menghindari serangan, sementara range damage untuk mempertajam jarak antara damage.

Tips untuk rusher:
sabar , jangan terlalu terburu buru dalam menyerang, jika melihat musuh jangan seperti rambo, tapi tap and burst. Mengapa ? Karena kali ini gk menggunakan title weapon reaction, jadi recoil agak besar.

Tips jitu juga eksklusif dari gw bwt agan"., jika duel 1 vs 1 atau 2 vs 1 (dalam hal ini kamu sendirian), bisa memanfaatkan Moving Agi dan JUmp Agi, dngan menembak sambil lari lari dan loncat loncat ke kiri dan kekanan, tapi crosshair tetep jalan.. Dijamin mokad lawannya.

Stopper :
Title yang digunakan :
Weapon Reaction, Akurasi, Fire Speed

Nah, AK tipe ini cenderung bertahan, jika ada AK Tipe ini, Sniper atau Support tidak dibutuhkan lagi (rata - rata) , karena terkadang AK ini brguna, apalagi jika posisi kita CT saat BombMission

Kriss S.V.D:
title yang baik digunakan :
- Moving Agility
- Fire Speed
- Range Damage
Tips untuk memakai Kriss :
- Kriss SV kan ada Dual Kriss nya, manfaatkanlah Dual Kriss itu, caranya dengan memakai Single Kriss dulu (Ini sangat berguna ketika Bomb Mission / CW) , rush dengna Single Kriss, tapi jangan sampai terlihat bahwa kamu itu pgn ngabisin dia, pancing dulu spaya peluru dia habis, sambil tembak', siapa tau kena HS lebih gampang, tapi kalo blom HS alias masih hidup, ketika dia reload, Setrum dengan menekan tombol B.

SG:
Firstshot (baret)
titel pistol (akurasi), d atas baret
ga usah pake range demage cz demage SG udah full
susunan titel'a terserah yg penting moving'a (V) d taro d tengah slot

salam hangat, zaya cell rokanhulu.blogspot.com
sumber : http://tipnya.blogspot.com/2013/02/info-sekilas-senjata-memasang-title-dan.html?showComment=1398003943867#c353741996903400835
Kategori: